Anindya-Rhetor Online
Ilustrasi Pemilu (gresnews) |
Yogyakarta-Pemilu legislatif tengah dilangsungkan. Berbagai tanggapan muncul, salah
satunya dari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Apriani Dwi Astuti, mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) fakultas
Dakwah dan Komunikasi berpendapat bahwa banyak teman-teman mahasiswa yang
berasal dari luar daerah memilih golput karena tidak tahu mekanismenya. Padahal,
pemilihan bagi perantauan bisa diurus lewat pemerintah desa tempatnya berdomisili.
Bahkan berkas persyaratan tersebut bisa diurus secara online lewat situs www.kpu.go.id.
Selain itu, waktu libur yang hanya sehari
cukup memberatkan mahasiswa yang berasal dari luar daerah untuk pulang ke
rumahnya. “Nanggung untuk pulang dengan waktu
libur satu hari. Lagi pula
buang-buang ongkos,” ujarnya memberi alasan. Apriani
sendiri tidak mengurus surat untuk memberikan
suara di kota Yogyakarta. Ia lebih memilih golput karena lebih menghemat
pengeluaran.
Tanggapan berbeda dilontarkan oleh Novan Dwi Priyono. Mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI)
ini mengaku tidak ingin golput. Bahkan ia sudah mengurus persyaratan
sebagai pemilih di keluharan setempat. Menurutnya, memilih wakil rakyat
sangatlah penting karena menentukan masa depan bangsa. “Kita kan sudah diberikan hak,
jadi ya harus memilih orang-orang yang berkemampuan untuk memimpin bangsa ini. Jangan
sampai orang yang tidak memiliki kemampuan malah terpilih,”
ujarnya penuh semangat. (Anindia)
(Editor : joko)
(Editor : joko)