RHETOR, Senin (12/13). Penataan parkiran di UIN Sunan
Kalijaga khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) terlihat sangat berantakan, Pemandangan
tersebut dapat kita lihat tiap hari di sekitar FDK. Hal tersebut dikarenakan
populasi kendaraan civitas akademika khususnya mahasiswa semakin bertambah
banyak, sedangkan lokasi yang diproyeksikan untuk lahan parkir tak dapat
memenuhi banyaknya jumlah kendaraan yang ada.
Bahkan, saking berantakannya penataan parkiran di fakultas, loby FDK pun
jadi parkiran dadakan. Yuga Suganjar wakil Satpam UIN suka menanggapi bahwa persoalan ini dikarenakan
kesadaran akan kerapian dari pihak akademika sangat minim, ini terlihat dari
cara mereka memarkir kendaraan, ‘’ serba bingung juga mas menghadapi pegawai
dan mahasiswa, kadang tempat parkir mobil ditaruh motor, pun sebaliknya. Padahal sudah tahu
lahan parkir kita terbatas, seharusnya kerapian parkiran dimulai dari penataan
kendaraan pribadi ditempat yang benar’’, tuturnya dengan bijak.
Keluhan demi keluhan pun datang dari mahasiswa, M. Syukron mahasiswa
jurusan Manajemen Dakwah menanggapi bahwa dalam persoalan ini seharusnya
pengguna kendaraan lebih bertanggung jawab terhadap kerapian parkiran, "parkiran seharusnya di rapikan, jangan
memakirkan motor Ssesukanya, dan tolong tempat-tempat yang kosong di penuhi
dulu, bila perlu petugas parkirnya di tambah lagi", ungkapnya agak kesal.
Sementara
itu Ariyanto, penjaga
parkiran umum FDK
mengatakan bahwa parkiran yang
berantakan itu sebenarnya sudah ditata
rapi, menurutnya mahasiswa yang buru-buru masuk seringkali motornya di parkir begitu saja, sementara penjaga parkirnya sangat minim, ‘’ itu kebiasaan mahasiswa saat buru-buru masuk
kelas, lalu menaruh kendaraanny sembarangan, saya juga merasa kewalahan harus mengaturnya sendiriran, makanya pada pihak
terkait diharapkan agar segera menambah personalianya l -2 orang lagi’’, ungkapnya seraya memelas.
Sri Harini Wakil Dekan III FDK menanggapi
bahwa persoalan mengenai berantakanya parkiran yang ada di Universitas, Fakultas dan sekitarnya
sudah menjadi persoalan lama, akan tetapi memang belum ada solusi yang tepat
untuk menyelesaikannya. ‘’ ini memang menjadi persoalan mas, tapi sampai sejauh
ini terus kita upayakan untuk membenahinya’’, tuturnya.[Rian|Ainun]