“Nelis”, begitulah orang-orang biasa memanggil
nama saya, lengkapnya sih Nelis Restine Fajrin. Saya terlahir dari
keluarga yang sederhana di Tasikmalaya pada hari Senin 17 Oktober 1994, anak
kedua dari empat bersaudara. Satu kakak dan dua adik.
Dari kecil saya tinggal
bersama orang tua. Sekolah dasar saya habiskan di SDN Sukapada, lalu
melanjutkan di MTSN Pamoyanana, selanjutnya di SMAN 1 Ciawi Tasikmalaya, dan Alhamdulillah, sekarang saya sudah jadi
mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Sebelum resmi jadi
mahasiswa di Yogyakarta, saya memiliki sedikit cerita. Jadi gini, pada awalnya tidak pernah terpikir
dalam benak saya untuk kuliah di Yogyakarta, sebab, saya tak ingin jauh dari
orang tua dan memang tak terbiasa jauh dari mereka.
Dulu
setelah lulus dari SMAN 1 Ciawi Tasikmalaya, saya memang berniat untuk melanjutkan kuliah. Sebab
bagi saya, menuntut ilmu memang sebuah kewajiban sekaligus impian yang harus
dijalankan. Disamping itu, saya juga ingin membanggakan kedua orang tua saya.
Pada saat pendaftaran
SNMPTN 2013, saya mendaftarkan diri di salah satu universitas di Bandung. Saat
itu saya disarankan orang tua untuk kuliah di Bandung dengan alasan banyak
saudara. Katanya sih biar tetap bisa
terpantau. Sebenarnya saya memang sangat berharap bisa diterima di universitas
yang saya impikan sejak dulu, yakni Universitas Pdjadjaran atau populer disebut
UNPAD. Tapi sayang, nasib memang tak menguntungkan saya saat itu, ‘’ Anda Tidak
Lolos Seleksi SNMPTN’’, ya begitulah kenyataan yang saya temukan. Hik, hiks
Selanjutnya,
beberapa pekan setelah kenyataan itu terjadi, ada teman yang mengajak saya untuk kembali
mengikuti tes seleksi SBMPTN di UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sambil mencari informasi di mbah Google tentang UIN
Sunan Kalijaga, tanpa banyak fikir, langsung saya ikuti ajakan tersebut. Saat tes
tiba, saya bertiga dengan teman saya
yang bernama Risya dan Apwina mengikuti tes seleksi tersebut langsung di yogyakarta.
Sepulangnya ke Tasikmalaya,
sambil menunggu hasil tes SBMPTN UIN SuKa, saya juga kembali mengikuti tes di
Poltekkes Bandung dengan jurusan Bidan. Namun takdir baik memang tak berpihak
padaku lagi. ya, nampaknya Poltekkes belum siap meloloskan saya. Mama adalah
orang yang paling kecewa atas tak diterimanya saya waktu itu sebagai calon
mahasiswa kebidanan.
Kini hanya tinggal
menunggu harapan satu-satunya, yakni di UIN SuKa. Setibanya pengumuman SBMPTN,
dengan rasa deg-degan, takut, lapar, saya
buka web pengumumannya, jawabannya “Selamat
anda dinyatakan lulus SBMPTN 2013”, Subhanallah, saat itu saya sangat senang
dan bersujud syukur.
Namun nasib baik belum
menghampiri kedua teman yang mengajak tes waktu itu, sungguh saya juga ikut
sedih, mama saya juga khawatir kalau nanti saya harus sendiri. Namun, berbeda
dengan mama, saat itu papa memotivasi saya untuk tetap mengambil kuliah disana.
Sebab menurutnya, nanti disana juga akan menemukan teman baru yang lebih
banyak. Akhirnya, saya bulatkan tekad dan memutuskan untuk kuliah di UIN Sunan
Kalijaga tepatnya di jurusan KPI. Mudah-mudahan ini memang jalan yang diberikan
oleh Allah SWT. Menuju pintu kesuksesan di masa depan. *Aamiin.